Wisata Danau Toba – Tour Toba
Rumah Adat Batak Toba – Tempat wisata danau toba yang tidak pernah sepi dari pengunjung adalah Desa Tomok. Di Desa Tomok, semua wisatawan dapat menjelajah perkampungan batak Toba. Nah, pasti banyak dari kalian yang belum mengetahui keindahan kampung Batak di Desa Tomok.
Suasana wisata di perkampungan ini masih terdapat rumah-rumah adat masyarakat Toba zaman dahulu yang masih dipertahankan sampai saat ini. Jika beruntung, para wisatawan juga bisa menyaksikan pertunjukan boneka Sigale-gale yang diiringi Tarian Tor-Tor.
Karakteristik Kawasan Kampung Batak – Huta
Menurut sejarah masyarakat Toba, antar kampung seringkali berperang, sehingga mereka membentuk perkampungan yang menyerupai benteng dengan dua akses pintu gerbang. Di setiap sudut terdapat menara yang berfungsi untuk mengintai orang luar.
Kawasan Kampung dikenal juga dengan istilah huta. Karakteristik huta adalah terdapatnya watak persekutuan yang lebih menonjol daripada suku. Dalam satu huta, kekerabatannya sangat erat dan jarang dijumpai huta dengan rumah yang berjumlah lebih dari 20.
Ruma dan Sopo
Konsep penataan huta terdiri dari beberapa ruma dan sopo. Pelatakan ruma dan sopo saling berhadapan mengacu pada poros utara dan selatan. Ruma untuk ditinggali, sedangkan sopo untuk menyimpan hasil panen.
Ruma Bolon, Ruma Gorga, Jabu
Rumah adat batak dengan beragam hiasan yang indah nan rumit disebut ruma gorgasarimunggu atau disebut juga jabu. Sedangkan untuk rumah adat batak yang tidak dihiasi ukiran disebut jabu batara siang atau jabu ereng. Ruma bolon adalah penyebutan untuk ruma Gorga yang berukuran luas.
Selain sebagai tempat tinggal, ruma bolon juga memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat. Sedangkan, ruma gorga dengan ukuran kecil dinamakan jabu parbale-balean.
Baca Juga Pakaian Adat Batak
Selain keduanya ada juga ruma parsantian, yaitu rumah adat yang menjadi hak seorang anak bungsu. Kini sudah tidak ada lagi masyarakat yang membangun ruma bolon, salah satu peninggalan budaya ruma bolon masih dapat kita saksikan di kawasan kampung batak di Desa Tomok.
Selain Desa Tomok, ada juga ruma bolon di Desa Ambarita, Desa Silaen, serta Desa Lumban Nabolon Parbagasan.
Bentuk Rumah Masyarakat Batak Toba – Rumah Adat Batak Toba
Ciri-ciri rumah masyarakat Batak Toba di Desa Tomok yaitu berbentuk rumah panggung dengan konstruksi kayu tanpa paku. Yang menjadi khasnya adalah bentuk rumah yang menyerupai kerbau.
Punggung kerbau adalah atap yang melengkung, kaki-kaki kerbau adalah tiang-tiang pada kolong rumah, dengan atap belakang yang lebih tinggi dari atap depan. Sekilas, rumah adat batak ini mirip dengan rumah adat Toraja.
Baca Juga Makanan Khas Batak Saksang.
Makna dari Tiap Jenis Ukiran Motif Gorga pada Rumah Adat Batak
Gorga Ipon-Ipon
Motif ini terdapat di bagian tepi dari Gorga, iponipon dalam Bahasa Indonesia adalah Gigi. Manusia tanpa gigi sangat kurang menarik, begitulah ukiran Batak, tanpa adanya ipon-ipon sangat kurang keindahan dan keharmonisannya.
Ipon-ipon ada beraneka ragam, tergantung dari kemampuan para pengukir untuk menciptakannya. Biasanya Gorga ipon-ipon ini lebarnya antara dua sampai tiga sentimeter dipinggir papan dengan kata lain sebagai hiasan tepi yang cukup menarik.
Gorga Simataniari (Matahari)
Gorga yang menggambarkan matahari, terdapat disudut kiri dan kanan rumah. Gorga ini diperbuat tukang ukir (Pande) mengingat jasa matahari yang menerangi dunia ini, karena matahari juga termasuk sumber segala kehidupan, tanpa matahari takkan ada yang dapat hidup.
Baca Juga Cara Membuat Manisan Jambu Biji.
Gorga Sitompi
Sitompi berasal dari kata tompi, salah satu perkakas Petani yang disangkutkan dileher kerbau pada waktu membajak sawah. Gorga Sitompi termasuk jenis yang indah di dalam kumpulan Gorga Batak.
Disamping keindahannya, kemungkinan sipemilik rumah sengaja memesankannya kepada tukang Uhir (Pande) mengingat akan jasa alat tersebut (Tompi) itu kepada kerbau dan kepada manusia.
Gorga Si Marogungogung (Gong)
Pada zaman dahulu Ogung (gong) merupakan sesuatu benda yang sangat berharga. Ogung tidak ada dibuat di dalam negeri, kabarnya Ogung didatangkan dari India.
Sedangkan pemakaiannya sangat diperlukan pada pesta-pesta adat dan bahkan kepada pemakaian pada upacara-upacara ritual, seperti untuk mengadakan Gondang Malim (Upacara kesucian).
Baca Juga Wisata Bukit Gajah Bobok.
Dengan memiliki seperangkat Ogung pertanda bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga terpandang. Sebagai kenangan akan kebesaran dan nilai Ogung itu sebagai gambaran/ keadaan pemilik rumah maka dibuatlah Gorga Marogung-ogung.
Gorga Boras Pati dan Adop Adop (Buah Dada)
Boras Pati sejenis mahluk yang menyerupai kadal atau cicak. Boras Pati jarang kelihatan atau menampakkan diri, biasanya kalau Boras Pati sering nampak, itu menandakan tanam-tanaman menjadi subur dan panen berhasil baik yang menuju kekayaan (hamoraon).
Gorga Boras Pati dikombinasikan dengan tetek (susu, tarus). Bagi orang Batak pandangan terhadap susu (tetek) mempunyai arti khusus dimana tetek yang besar dan deras airnya pertanda anaknya sehat dan banyak atau punya keturunan banyak (gabe).
Jadi kombinasi Boras Pati susu (tetek) adalah perlambang Hagabeon, Hamoraon sebagai idaman orang Batak.
Gorga Desa Naualu (Delapan Penjuru Mata Angin)
Gorga ini menggambarkan gambar mata angin yang ditambah hiasan-hiasannya. Orang Batak dahulu sudah mengetahui/kenal dengan mata angin.
Mata angin ini pun sudah mempunyai kaitan-kaitan erat dengan aktivitas-aktivitas ritual ataupun digunakan di dalam pembuatan horoscope seseorang/sekeluarga. Sebagai pencerminan perasaan akan pentingnya mata angina pada suku Batak maka diperbuatlah dan diwujudkan dalam bentuk Gorga.
Baca Juga Wisata Rumah Adat batak Toba.
Gorga Jorgom
Ada juga orang menyebutnya Gorga Jorgom atau ada pula menyebutnya Gorga Ulu Singa. Biasa ditempatkan di atas pintu masuk ke rumah, bentuknya mirip binatang dan manusia.
Gorga Singa-Singa
Dengan membaca perkataan atau mendengar kata Singa maka akan terlintas dalam hati dan pikiran kita akan perkataan: Raja Hutan, kuat, jago, kokoh, mampu, berwibawa.
Tidak sembarang orang dapat membangun rumah Gorga, hal ini lantaran disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor sosial, ekonomi dan lain-lain.
Baca Juga Kumpulan Rumah Adat Sumatera Utara.
Masyarakat adat Batak yang dapat mendirikan rumah Gorga Batak jelaslah orang yang mampu dan berwibawa di kampungnya. Itulah mengapa Gorga Singa dicantumkan di dalam kumpulan Gorga Batak.
Gorga Ulu Paung
Ulu Paung terdapat di puncak rumah adat Gorga Batak. Tanpa Ulu Paung rumah Gorga Batak menjadi kurang gagah. Pada zaman dahulu Ulu Paung dibekali (isi) dengan kekuatan metafisik bersifat gaib.
Disamping sebagai memperindah rumah, Ulu Paung juga berfungsi untuk melawan begu ladang (setan) yang datang dari luar kampung.
Zaman dahulu orang adat Batak Toba kerap diberitakan mendapat serangan kekuatan hitam dari pihak musuh luar rumah untuk membuat perselisihan di dalam rumah (keluarga).
Dimana hal tersebut membuat suasana yang tidak akur antara suami dan isteri. Atau menjadikan penghuni rumah susah tidur bisa juga mengakibatkan rasa takut juga sakit fisik serta berbagai macam ketidakharmonisan.
Filosofi Rumah Batak Toba – Rumah Adat Batak
Rumah masyarakat Batak Toba pada masa lampau ini dibangun dengan mempertimbangkan prinsip alam dan kearifan lokal. Filosofi rumah dalam kehidupan masyarakat silam merupakan manifestasi makrokosmos dan mikrokosmos.
Filosofi rumah adat Batak Toba kurang lebih dapat dipahami menjadi beberapa bagian dari rumah adat tersebut.
Atap rumah adat Batak dimaknai sebagai Benua Atas, tempat para Dewa.
Lantai dan dinding rumah adat Batak dimaknai sebagai Benua Tengah, tempat para manusia.
Kolong rumah adat Batak dimaknai sebagai Benua Bawah, tempat kematian.
Baca juga Tempat Wisata Danau Toba lainnya