Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dari Berbagai Suku

Tourtoba – Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara – Pakaian adat sumatera utara berbeda-beda menurut suku yang mendiami provinsi di bagian utara pulau sumatera ini.

Selain memiliki keunikan tradisi, bahasa, rumah adat dan kesenian, Sumatera Utara juga memiliki pakaian adat yang tak kalah menarik untuk dijelajahi.

Setidaknya ada tiga suku asli yang mendiami Sumatera Utara, yaitu suku Batak yang merupakan suku terbesar.

Suku Batak terdiri dari beberapa sub suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Pakpak dan Batak Angkola.

Kemudian ada suku Nias di pantai selatan Sumatera dan suku Melayu yang tersebar di beberapa daerah.

Setiap suku memiliki pakaian adat yang memiliki keunikan tersendiri.

Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dari Berbagai Suku

Sumatera Utara merupakan daerah yang menjadi rumah bagi berbagai macam suku, bahkan ada suku di provinsi ini yang juga sangat terkenal.

Oleh karena itu tidak heran jika provinsi ini menyuguhkan keragaman budaya yang sangat luas. Budaya yang ada tidak hanya sebatas rumah adat atau senjata saja, tetapi ada juga pakaian adat provinsi Sumatera Utara.

Pakaian adat Sumatera Utara didominasi oleh pakaian adat suku Batak yang disebut ulos, karena mayoritas penduduk provinsi ini merupakan ibu kota Medan dan berasal dari suku Batak.

Ulos merupakan pakaian yang biasanya dikenakan oleh hampir semua sub suku Batak, namun tentunya pakaian tersebut memiliki nama dan fungsi yang berbeda-beda. Sementara itu, suku Melayu dan Nias juga memiliki berbagai ciri khas pakaian adatnya masing-masing.

Nama Pakaian Adat Sumatera Utara

Sumatera Utara merupakan provinsi yang kaya akan suku, baik itu Batak Toba, Mandailing, Nias, Simalungun, Pakpak dan masih banyak lagi.

Dimana setiap suku memiliki pakaian adat yang berbeda dan ciri khasnya masing-masing. Penasaran ingin tahu perbedaan dari masing-masing suku tersebut? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Pakaian Adat Suku Batak Toba

Ragam Pakaian Adat Khas Suku Batak - Tourtoba.com
Source : Pinterest Kayana Photography

Suku Batak Toba adalah salah satu suku dari provinsi Sumatera Utara yang tinggal tepatnya di wilayah sekitar Danau Toba. Pakaian Adat Batak Toba Sumatera Utara adalah kain tenun atau kain ulos yang umumnya dipakai untuk keperluan sehari-hari.

Kain ulos merupakan kain yang sering dipakai oleh suku Batak. Bahkan, kain ulos juga menjadi identitas nama bagi pakaian adat Sumatera Utara di seluruh tanah air.

Dimana pada umumnya kain ulos dibuat khusus dengan cara menenun menggunakan alat tradisional dan juga benang sutera. Warna yang tepat digunakan untuk membuat kain ulo biasanya tidak terlalu berbeda dengan warna hitam, putih, merah, perak, dan emas.

Busana tradisional ulos dari Sumatera Utara ini tidak hanya dikenakan dalam upacara adat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dimana ulos yang digunakan manusia disebut hande-hande untuk bagian atasnya, sedangkan untuk bagian bawahnya ia akan memakai kain yang disebut singkot.

Selain itu, kain ulos juga dapat digunakan untuk penutup kepala yang disebut bulang-bulang, piring atau tali. Dimana ulos juga memiliki jenis yang berbeda-beda jenisnya.

Jadi dilihat dari coraknya, ulos juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Ulos Bintang Maratur, Ulos Antakantak, Ulos Padang Ursa, Ulos Lobo-Lobo dan masih banyak lagi yang lainnya. Dimana setiap jenisnya juga memiliki fungsi atau filosofi yang berbeda.

Pada saat upacara adat, orang Batak umumnya memakai ulos yang membentuk ikat pinggang atau selendang. Mereka biasanya akan menggunakan Ulos Ragi Hotang, Sadum, Jugjaragidup dan juga Runjat.

Wah ternyata banyak sekali ya kegunaan kain ini. Di sini yang perlu diperhatikan adalah saat mengenakan pakaian adat ini, ia juga akan dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris berupa hiasan kepala yang disebut bulang-bulang untuk pria dan selendang ulos untuk wanita.

Pakaian Adat Suku Mandailing

Sumatera Utara juga memiliki suku yang bernama Suku Mandailing yang terdapat tepatnya di wilayah selatan Tapanuli, Mandailing dan Padang Lawas. Dimana pakaian adat suku ini juga hampir menyamai pakaian suku Suki Toba.

Mereka juga menggunakan Ulos yang akan digabungkan dengan plugin lain. Dimana pada saat akad nikah Wajib wanita akan memakai hiasan kepala di kening.

Hiasan kepala biasanya terbuat dari emas, namun saat ini banyak orang yang membuat peribahasa emas atau logam.

Bulang dalam adat Mandailing memiliki makna, yaitu sebagai lambang kejayaan. Tidak hanya itu, biasanya baju ini juga menjadi simbol tatanan masyarakat.

Jika ada wanita yang memakai hiasan kepala, pengantin pria biasanya akan memakai hiasan kepala yang memiliki bentuk khas dari suku Mandailing. Hiasan kepala tradisional dari Sumatera Utara ini disebut Ampu.

Dimana pada zaman dahulu ampu digunakan oleh raja-raja Mandailing dan juga Angkola. Warna hitam memiliki fungsi magis, sedangkan warna emas merupakan simbol kebesaran.

Pakaian Adat Suku Nias

Pulau Nias terpisah di sebelah barat dari Pulau Sumatera. Dimana jika dilihat sepintas, pakaian asli akan berbeda dengan pakaian adat Batak. Dimana pada umumnya pakaian adat dari Sumatera Utara ini memiliki warna dominan yaitu emas dan kuning.

Pakaian adat Nias Sumatera Utara disebut baru oholu untuk pakaian yang dikenakan oleh laki-laki, sedangkan untuk wanita memakai pakaian yang disebut dengan ladari.

Di masa lalu, orang Nias membuat pakaian dari kulit pohon atau menenunnya dari kulit pohon atau serat rumput.

Pria biasanya mengenakan rompi coklat atau hitam dan juga akan dihiasi dengan hiasan kuning, merah dan hitam.

Kemudian untuk wanita umumnya kita akan menggunakan selembar kain yang akan dililitkan di pinggang dan tanpa memakai baju.

Saat ini akses yang digunakan untuk memperoleh pakaian masih sangat mudah, dimana masyarakat Nias dapat membuat berbagai jenis pakaian dengan menggunakan bahan baru.

Warna yang digunakan juga didominasi warna merah dan kuning. Kemudian, untuk melengkapi santapan, berbagai jenis aksesoris akan digunakan, seperti anting-anting dan mahkota, seperti ikat kepala.

Busana yang khusus dikenakan oleh wanita adalah busana yang hadir dalam bentuk dress berwarna hitam dengan hiasan motif binatang dan beludru merah.

Sedangkan pakaian adat pria akan menggunakan celana hitam sampai lutut, baju kuning yang berbentuk miring dari beludru dan dihiasi dengan warna merah, warna kuning di bagian depan, setengah leher dan juga lengan. dilengkapi dengan selendang kuning dan dililitkan di pinggang.

Pakaian Adat Suku Simalungun

Batak Simalungun merupakan bagian dari suku Batak yang ada di provinsi Sumatera Utara, dimana pada umumnya suku ini akan menyesuaikan letak dan posisi tempat tinggalnya.

Jadi mereka adalah bagian dari suku Batak asli tetapi mereka memiliki wilayah yang berbeda. Hampir sama dengan pakaian adat Sumatera Utara pada umumnya, dimana pakaian adat Batak Simalungun menggunakan bahan kain kembang sepatu.

Kainnya bermotif dengan berbagai macam warna, namun umumnya warna yang digunakan untuk pakaian adat adalah warna gelap.

Untuk membuatnya lebih gelap dan elegan. Karena pakaian adat ini dibuat dengan tujuan untuk mencerminkan peradaban suku Batak Simalungun, yang di dalamnya terdapat keunikan dan keragaman yang tidak dimiliki oleh suku lainnya.

Pakaian Adat Suku Pakpak

Suku Pakpak adalah suku yang mendiami wilayah Pakpak Barat dan Dairi. Dimana suku ini memiliki pakaian adat dengan nama merapi-api, namun umumnya pakaian wanita hanya akan digunakan oleh pria dari suku pakpak.

Pakaian adat suku pakpak memiliki bentuk desain menggunakan manik-manik atau biasa disebut kembang api, kemudian pakaian tersebut juga dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut bulang-bulang.

Tidak hanya itu, pada pakaian adat yang akan digunakan juga akan ditambahkan berbagai jenis aksesoris, seperti rantai untuk anak-anak, tongket dan juga ucang, untuk bagian bawah, celana hitam biasanya dikenakan dengan pareo yang disebut olesídosdos dengan bukaan. akhir. .

Kemudian untuk wanita Batak Pakpak juga memakai pakaian berwarna hitam, kemudian untuk model kerah baju segitiga berhiaskan api.

Bagian bawah akan menggunakan sarung atau olesan Batak yang dililitkan di pinggang secara melingkar. Seperti yang telah dijelaskan di atas, tentunya pakaian adat akan dikenakan dengan aksesoris tambahan, baik itu hiasan kepala, kalung atau aksesoris lainnya.

Pakaian Adat Suku Melayu

Umumnya orang Melayu tinggal di daerah Kota Tebing Tinggi, Langkat, Batu Bara, Medan, Binjai, Deli Serdang dan juga Bedagai. Dimana jika dilihat sepintas, pakaian adat orang Melayu Sumatera Utara mirip dengan orang Melayu Riau.

Dimana mereka juga menggunakan pengait dan songket yang akan dililitkan di pinggang. Wanita biasanya menggunakan kurung biasa, dimana bahan kurung adalah sutra atau brokat yang disematkan menggunakan peniti emas.

Sebagai pelengkap akan ditambah dengan kalung bermotif rantai ijuk, timun, pohon sukun sekar, tangga dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk pria akan menggunakan tutup kepala, dimana ada dua jenis tutup kepala yaitu leher dan ikat kepala.

Jadi apa perbedaan antara keduanya? Dengan demikian perantara umumnya di songket, sedangkan untuk Destar di rotan dengan kain beludru yang digulung. Tak hanya itu, Tengkuluk juga menjadi simbol atau lambang kegagahan dan kebesaran laki-laki Melayu.

Kemudian para pria juga biasanya akan menggunakan hiasan rantai, tidak hanya itu saja, namun pada bagian lengan atas biasanya juga akan dilengkapi dengan baut petir bahu dan belut sebagai lambang keteguhan hati.

Pakaian Adat Suku Karo

Sumber : ginsup photography

Suku Batak Karo juga memiliki kain tradisional khas budayanya yaitu kain uis. Dimana kain ini terbuat dari bahan ring-spun cotton yang ditenun dengan menggunakan cara manual.

Dimana kain uis ini memiliki warna merah dengan kombinasi perak dan emas. Dalam penggunaannya, kain uis tidak hanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tetapi juga dalam acara resmi atau acara adat.

Ada juga beberapa jenis pakaian tradisional karena memiliki simbol atau makna tertentu. Misalnya, pakaian adat uis beka buluh yang melambangkan keagungan, kemudian pakaian uis gatip jongkit yang melambangkan kekuatan dan lain-lain.

Untuk pria, mereka biasanya akan mengenakan pakaian dalam seperti jas dan juga bisa dilengkapi dengan dasi. Baru setelah selesai dibungkus kainnya juga dipakai untuk tutup kepala yang menjuntai ke atas, tutup kepala ini melambangkan ketinggian kebangsawanan mereka.

Pakaian Adat Batak Angkola

Suku Batak Angkola adalah nama lain dari Sungai Batang Angkola. Dimana suku ini juga masih termasuk dalam suku Batak, sehingga pakaian adat mereka juga tidak jauh berbeda terutama menggunakan bahan kain ulos.

Para wanita suku Angkola juga bentuknya hampir sama dengan suku Mandailing. Namun perbedaannya adalah pada dominasi warna, dimana suku angkola menggunakan dominasi warna yang jauh lebih mencolok yaitu merah.

Jadi jika Anda menggunakan pakaian ini, pasti akan menarik perhatian semua orang yang melihatnya. Pakaian adat Angkola ini juga dilengkapi dengan selendang.

Dimana selendang akan digantung di badan. Kemudian untuk pria dan wanita kita akan menggunakan mahkota yang merupakan ciri khas dari Angkola Batak

Pakaian Adat Suku Batak Sibolga

Suku Batak Sibolga adalah suku Batak Pasisi yang juga berasal dari suku Batak Toba. Dimana budaya brand sudah bercampur dengan wilayah Minangkabau, Melayu Pantai Timur.

Sehingga pada akhirnya terbentuklah sebuah komunitas suku Pasisisi yang sebenarnya adalah suku Batak yang berbahasa Melayu. Hal inilah yang menjadikannya suatu adat tersendiri, dimana dalam budaya mereka juga merupakan hasil percampuran suku Melayu dan Batak, sehingga tentunya mempengaruhi pakaian adat yang akan mereka kenakan.

Pakaian yang mereka miliki memiliki desain yang sederhana, dimana pakaian adat menggunakan kombinasi warna gelap yang mendominasi.

Kemudian baju adat ini juga dilengkapi dengan beberapa macam aksesoris yang cukup meriah, sehingga bisa terlihat lebih glamor dan mewah saat digunakan.

Pakaian Adat Suku Batak Samosir

Suku Batak Samosir adalah suku yang berasal dari pulau Samosir. Dimana pakaian adat yang digunakan hampir identik bentuknya dengan pakaian Batak Toba.

Hal ini dikarenakan perkembangan wilayah yang cukup pesat sehingga Samosir dan Toba tidak menjadi satu wilayah. Meski pakaian adatnya hampir sama, tentu ada juga perbedaan di antara keduanya.

Yaitu, pakaian suku Batak Samosir biasanya akan menggunakan lebih banyak aksesoris, sehingga suku ini juga memiliki hiasan kepala sebagai penutup. Keunikan suku ini dapat dilihat pada bagian penutupnya, dimana tutup kepala mereka tidak dimiliki oleh suku Batak lainnya.

Selimut pakaian adat sumatera utara

Dengan demikian pembahasan tentang pakaian adat sumatera utara berdasarkan sukunya, dimana setiap suku memiliki ragam pakaian adat dengan keunikannya masing-masing.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca tentang pakaian adat yang berasal dari Sumatera Utara dan juga semoga pembahasan artikel ini dapat dipahami dengan baik.