Apa saja Tahap Pernikahan Adat Batak?
Pernikahan adat Batak menjadi salah satu tradisi pernikahan yang menyita banyak perhatian, baik bagi para kaum asli suku Batak maupun bukan. hal ini dikarenakan adat pernikahannya sangat unik dan benar-benar masih menjunjung tinggi apa yang diajarkan oleh leluhurnya.
Selain adat yang meriah dan menarik, adat tersebut juga memiliki tahap-tahap penting yang harus dilalui oleh pasangan calon pengantin. Untuk Anda yang penasaran, berikut ini informasinya.
Tahap pernikahan adat Batak
Sedikitnya ada Sembilan tahap pernikahan dalam budaya Batak. Perlu Anda ketahui bahwa suku Batak memiliki sub-suku yang mungkin memiliki adat berbeda dari adat pada umumnya.
Tahapan pertama dalam adat ini disebut mangaririt. Tahapan ini merupakan tahap memilih gadis yang akan dijadikan istri. Biasanya, adat ini dilakukan jika calon pengantin pria tidak dapat mencari pasangannya sendiri. Kemudian tahap kedua disebut tahap mangalehon tanda yang berarti sang calon mempelai laki-laki memberikan tanda kepada calon istri.
Tahap ketiga dalam pernikahan adat Batak adalah marhusip yang berarti berbisik. Maksudnya adalah masing-masing utusan calon pengantin berdiskusi mengenai mas kawin. Selanjutnya adalah tahap martumpol atau yang biasa kita kenal dengan nama tunangan. Acara ini biasanya disaksikan oleh pihak gereja.
Selanjutnya adalah marhata sinamot yang berarti pembicaraan mengenai hewan sembelihan dari keluarga lelaki sekaligus perkenalan resmi. Tahap selanjutnya bernama martonggo raja untuk mengumpulkan keluarga membahas pernikahan, dilanjutkan dengan marunjuk. Marunjuk adalah upacara perkawinan di pihak perempuan.
Setelah marunjuk, ada tahap yang disebut paulak une. Acara ini merupakan acara saling berkunjung antara kedua belah pihak keluarga. Acara didahului oleh kunjungan keluarga lelaki ke keluarga perempuan.
Tahapan terakhir bernama maningkir tangga. Acara ini merupakan kunjungan keluarga perempuan ke keluarga pengantin laki-laki.
Jika dilihat, adat tersebut sangat syarat budaya dan peraturan norma sosial yang berlaku. Informasi di atas diharapkan dapat memberi gambaran mengenai budaya Batak. Biasanya, pernikahan adat Batak di daerah satu dengan yang lainnya agak sedikit berbeda sesuai dengan norma masing-masing dan budaya yang berlaku.
Baca Juga : Percakapan Bahasa Batak Sehari-hari